Kondisi ekonomi di masa PJJ


KONDISI PENGELUARAN KELUARGA SETELAH DETERAPKANNYA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ).



     Saya tinggal di sebuah perkampungan tepatnya di Desa Rendeng, kec.Sale, kab.Rembang. Desa saya meruapakan desa kecil dimana manyoriyas penduduk kampung berprofesi sebagai petani , Saya sekarang duduk di bangku kelas 12 sekolah di SMA negeri 1 Pamotan , dan mempunya saudara 1 yaitu adik saya , adik saya sekarang sekolah dibangku SMP, sedangkan bapak saya bernama Junedi dan ibu saya bernama Siti umi Azizah,untuk  profesi bapak saya  yaitu sebagai kuli bangunan dan ibu saya berprofesi sebagai pedagang. 

    Kini semua siswa SMA n 1 Pamotan melakukanpembelajaran jarak jauh(PJJ) hal ini dalakukan oleh pemerintah agar terputusnya rantai penyebaran virus Corona.Dampak negatif dari PJJ ini seperti halnya pembengkakan perekonomian keluarga, termasuk keluarga saya sendiri. 


     Hampir tiap harinya keluarga saya mengalami pengeluaran yang banyak mulai dari kebutuhan pokok sampai kebutuhan pribadi, bayangkan saja pendapatan ayah yang setiap harinya menjadi kuli berkisar kurang lebih 80 ribu   yang tidak setiap harinya mendapat pekerjaan tetap.  Ibu sendiri seorang pedagang dimana penghasilan tiap harinya berkisar kurang lebih 50 ribu sampai 60 ribu ,  untuk rincian belanja keluargaku hampir tiap harinya berkisar 20 ribu sampai dengan 30 ribu. 

  Diterapkannya sistem PJJ ini sangat berdampak besar bagi saya sendiri , pengeluaran yang saya butuhkan semakin meningkat, misalnya saja kebutuhan kuota internet  , kuota internet yang saya butuhkan berharga paling tinggi diantara kuota internet yang lain, hampir setiap minggunya saya mengeluarkan uang sebanyak 25 ribu  untuk membeli voucher kuota  , mengapa demikian karena didesa saya jika data internet yang digunakan bukan data Telkomsel maka tidak akan bisa terkoneksi oleh internet . Hal ini lah yang menyebabkan pengeluaran saya semakin meningkat.

    Tidak hanya itu saja, adek saya juga mengalami pengeluaran banyak di pondok pesantren , rincian biayannya misalnya saja, uang kost 250 ribu,bayar kitab/buku buku kurang lebih Rp.100 ribu bahkan kadang-kadang   200 ribu , dipondok adek saya sudah mulai masuk sehingga harus bayar SPP madarasah yang berkisar sekitar 60 sampai 70 ribu perbulan.

     Sehingga jika dirata-rata pengeluaran keluarga saya yaitu berkisar kurang lebih 600 ribu dalam perbulan . Maka dari itu saya berdo'a  semoga rejeki orang tua ku selalu dilancarkan oleh Allah dan semoga saja covid-19 ini segera berakhir amin(24/7/2020).

             


              



   
    

Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^

    Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
    minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa x-)
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan di Era pandemi

My Family Tree